Selasa, 22 Juni 2010

Teknis Kesehatan Ternak (Pos1)

PENGENDALIAN PENYAKIT DAN TEKNIK DIAGNOSA PADA TERNAK

Pengendalian Penyakit
Pengendalian penyakit adalah usaha untuk melindungi ternak dan manusia melalui sistem pencegahan dan pengobatan terhadap gangguan penyakit baik yang bersifat menular maupun tidak menular.
Pengendalian penyakit hewan adalah upaya mengurangi hubungan antara penyebab penyakit sampai pada tingkat dimana hanya sedikit hewan yang sakit, karena jumlah penyebab penyakit telah dikurangi atau dimatikan. Hewan telah dilindungi atau penyebab penyakit pada hewan tersebut dapat dicegah. Dalam pemeliharaan ternak, salah satu penghambat yang sering dihadapi adalah penyakit. Bahkan tidak jarang peternak mengalami kerugian dan tidak lagi beternak akibat adanya kematian pada ternaknya. Upaya pengendalian penyakit pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan melalui cara pemeliharaan yang baik, sehingga peternak memperoleh pendapatan secara maksimal. Upaya pengendalian penyakit dapat dilakukan melalui usaha pencegahan penyakit dan atau pengobatan pada ternak yang sakit. Namun demikian usaha pencegahan dinilai lebih penting dibandingkan pengobatan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya pengendalian penyakit antara lain (a) menjaga kesehatan ternak, (b)mempertahankan penampilan ternak agar tetap baik, (c)memperhatikan komposisi bahan pakan, (d) Ketersediaan zat nutrisi yang baik dan seimbang dan (e) mengoptimalkan pemakaian limbah pertanian yang ada. Ukuran Keberhasilan Pengendalian Penyakit Untuk mengukur keberhasilan pengendalian penyakit dalam usaha peternakan maka peternak harus memperhatikan beberapa hal di bawah ini, yaitu:
1. Angka sakit (morbiditas), diukur dari banyak tidaknya jumlah ternak
    yang sakit.
2. Angka Kematian (mortalitas), diukur atau diamati oleh banyak
    tidaknya jumlah ternak yang mengalami kematian.
3. Angka kecelakaan atau kasus yang terjadi misalnya patah tulang,
    jatuh dll
4. Jumlah kelahiran ternak/tingkat reproduksi dicapai.
5. Pencapaian pertambahan bobot badan
6. Kejadian penyakit yang berulang dalam satu musim
7. Kerusakan karkas atau daging

Beberapa prinsip dasar yang harus dilakukan oleh peternak berkaitan
dengan program kesehatan ternak antara lain:
1. Mencegah timbulnya suatu organisme penyebab penyakit.
    Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah munculnya bibit penyebab penyakit antara lain (
   a) melakukan sanitasi/kebersihan secara baik, benar dan teratur, 
   b) biasakan memisahkan ternak yang baru datang terlebih dahulu untuk beberapa saat, 
   c) menjaga lingkungan tetap baik dan 
  (d) jika perlu ternak yang sering sakit-sakitan dikeluarkan.

2. Menjaga agar ketahanan tubuh ternak tetap baik
    Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain 
    (a) jagalah kebutuhan pakan) untuk tetap baik, cukup dan  seimbang, (b) jika di daerah tersebut sering muncul penyakit menular, kontak dengan petugas setempat untuk diupayakan adanya vaksinasi, dan (c)biasakan melakukan program seleksi ternak secara baik dan teratur.
3. Mengurangi penyebaran penyakit
Beberapa hal yang dapat dilakukan ialah (a) jika ada ternak yang sakit harus segera dipisahkan, (b) segera lakukan pengamatan secara mendalam pada ternak-ternak yang lain apakah ada tandatanda sakit atau tidak misalnya tingkah laku ternak, tanda-tanda fisiknya, nafsu makan dan sebagainya, dan (c) jika perlu upayakan
pengobatan sementara. 4. Melakukan sistem pencatatan (produksi dan reproduksi) secara teratur 

Teknik Diagnosa Secara Fisik
Penyakit dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu penyakit menularn yang dapat menyebar dari satu ternak ke ternak lainnya dan penyakit tidak menular yaitu penyakit yang biasanya hanya terbatas pada satu kelompok tertentu atau bersifat individual. Berdasarkan agen penyebabnya, kelompok penyakit menular dibagi menjadi (a) kelompok penyakit viral yaitu penyakit yang disebabkan virus misalnya ND, Marek, Gumboro, PMK dan lain-lainnya, (b) kelompok penyakit bakterial yaitu penyakit yang disebabkan bakteris misalnya CRD, Snot, Pullorum, Brucellosis dan lain-lainnya, (c) kelompok penyakit Parasiter yaitu penyakit yang disebabkan parasit misalnya Coccidiosis, Ascariasis, Scabies dan lain-lainnya, dan (d) kelompok penyakit fungal yaitu penyakit yang disebabkan jamur misalnya Aspergillosis, Candidiasis dan lain-lainnya. 

Penyakit tidak menular, berdasarkan penyebabnya dapat dibagi menjadi (a) kelompok penyakit defisiensi, penyakit yang disebabkan karena kekurangan unsur dalam zat pakannya misalnya defisiensi vitamin, mineral dan lainnya, (b) kelompok penyakit intoksikasi, keracunan misalnya intoksikasi insektisida, pestisida dan lainnya, (c) penyakit metabolik, yang disebbkan adanya gangguan metabolik misalnya bloat atau kembung perut, (d) penyakit genetis, yang disebabkan keturunan misalnya osteodystropia da n (e) penyakit mekanis karena terkena benda-benda keras seperti fraktur, terjepit dan lainnya.
Diagnosa adalah suatu proses untuk menentukan dan mengamati perubahan yang terjadi pada ternak melalui tanda-tanda atau gejala yang terlihat sehingga suatu penyakit dapat diketahui penyebabnya. Untuk menghasilkan diagnosa yang baik diperlukan pengetahuan zooteknis peternakan, anatomi dan fisiologi yang baik. 
Ketepatan diagnosa tergantung pada (a) sejauhmana anamnese dilakukan secara baik, (b) gejala klinis yang nampak atau teramati, (c) pemeriksaan nekropsi, dan (d) kecepatan pemeriksaan laboratorium.
Definisi Hewan Sehat
Secara umum penyakit hewan adalah segala sesuatu yang menyebabkan hewan menjadi tidak sehat. Hewan sehat adalah hewan yang tidak sakit dengan ciri-ciri (a) bebas dari penyakit yang bersifat menular atau tidak menular, (b) tidak mengandung bahan-bahan yang merugikan manusia sebagai konsumen, dan (c) mampu berproduksi secara optimum. 
Salah satu bagian penting dalam penanganan kesehatan ternak adalah melakukan pengamatan terhadap ternak yang sakit melalui pemeriksaan ternak yang diduga sakit yaitu suatu proses untuk menentukan dan mengamati perubahan yang terjadi pada ternak atau hewan melalui tanda-tanda atau gejala fisik yang terlihat sehingga suatu penyakit dapat diketahui penyebabnya.