Senin, 21 Juni 2010

Pengobatan Tradisional Penyakit Ternak Kambing


Sebagian besar penduduk negara ini tentu tidak asing lagi mendengar hewan yang bernama kambing. Kambing memiliki pesona tersendiri bagi masyarakat kita, baunya yang khas membuat sebagian orang enggan mendekatinya namun dibalik itu semua hewan yang satu ini memiliki  kandungan protein yang bergizi tinggi. Hampir disetiap desa di penjuru negeri ini masyarakat kita memelihara kambing sebagai tabungan hidup yang sewaktu-waktu bisa di jual. Terlebih lagi menjelang hari yang sangat sakral bagi umat muslim (Hari Raya Qurban), kebutuhan akan ternak kambing sangat banyak dan terkadang kekurangan.
Berbagai permasalahan sering mengganggu kesehatan ternak kambing, baik itu serangan penyakit, gangguan pertumbuhan dan reproduksi hingga kematian kambing yang membuat peternak hanya mampu mengelus dada tanpa berbuat apa-apa. Selain keterbatasan pengetahuan tentang kesehatan ternak, peternak juga enggan mengobati ternaknya dengan alasan biaya pengobatannya relatif mahal, obatnya hanya ada di kota, jarangnya praktisi dokter hewan di desa dan berbagai alasan klasik lainnya. Untuk mengatasi permasalahan ini menuntut praktisi dokter hewan dan peternak sendiri lebih sedikit kreatif dalam mencari alternatif lain yakni menggunakan obat-obat tradisional yang terhampar luas di bumi nusantara yang kita cintai ini.
Beberapa penyakit yang sering menyerang ternak kambing dan dapat diobati secara tradisional diantaranya adalah sebagai berikut :
1. SCABIES (KUDIS)
Penyebab :
Parasit yang terdapat pada kotoran yang terjadi karena kandang kotor dan ternak tidak pernah dimandikan.
Tanda- tanda :
   - Kerak - kerak pada permukaan kulit
   - Ternak selalu menggesekan bagian kulit yang terserang kudis
- Kerontokan bulu, kulit menjadi tebal dan kaku
Pengobatan :
Cukur bulu sekitar daerah terserang, mandikan ternak dengan sabun sampai
bersih, kemudian jemur sampai kering. Setelah kering dapat diobati dengan
menggunakan:
   1. Belerang dihaluskan, dicampur kunyit dan minyak kelapa, kemudian
       dipanaskan dan digosokkan pada kulit yang sakit.
   2. Belerang dihaluskan dan dicampur dengan oli bekas dan digosok pada
       bagian kulit yang sakit.
   3. Kamper / kapur barus digerus, dicampur minyak kelapa dan dioleskan
       pada bagian kulit yang sakit.
Pencegahan :
   - Ternak yang berpenyakit kudis tidak boleh bercampur dengan ternak yang
     sehat.
   - Ternak yang baru dibeli harus bebas dari penyakit kudis
   - Mandikan ternak dua minggu sekali.
   - Bersihkan kandang seminggu sekali.

2. BELATUNGAN ( MYASIS )
Penyebab :
Luka daerah yang berdarah diinfeksi oleh lalat sehingga lalat berkembang
biak (bertelur) dan menghasilkan larva belatung.
Tanda-tanda :
   - Adanya belatung yang bergerak-gerak pada bagian yang luka
   - Bila belatungan pada kaki/teracak maka ternak terlihat pincang.
Pengobatan :
   - Bersihkan luka dari belatung, kemudian obati dengan gerusan
     kamper/kapur barus atau tembakau.
   - Luka dibungkus dengan kain/perban untuk melindungi dari terjadinya luka
     baru atau kotoran.
   - Pada hari berikutnya luka dibersihkan, pengobatan diulang dan dibungkus
     kembali. Biasanya dua atau tiga kali pengobatan sudah sembuh.
   - Bila belatung sudah terbasmi, pemberian yodium tinctur dapat dipakai
     untuk mempercepat pertumbuhan.
 3. CACINGAN
Penyebab :
Bermacam-macam cacing terjadi karena kandang yang kotor atau padang
pengembalaan yang kotor.
Tanda-tanda :
   - Kurus, bulu agak berdiri dan tidak mengkilap
   - Sembelit atau mencret
   - Lesu dan pucat
   - Daerah rahang terlihat membengkak
   - Mati mendadak
Pengobatan :
   1. Tepung buah pinang dicampur dengan nasi hangat dikepal-kepal
       kemudian dipaksakan untuk dimakan ternak. Ternak dianjurkan untuk
       dipuasakan terlebih dahulu.
   2. Daun kelor yang tua dibakar, kemudian debunya dicampur air dan
       diminumkan. Pengobatan diulangi satu minggu kemudian.
Pencegahan :
   - Kandang dibuat panggung dan bersih
   - Pengaritan rumput setelah panas yaitu pada jam 12.00-15.00 atau
     pengembalaan ternak pada siang hari jam 10.00-15.00.
   - Jangan menggembalakan ternak pada daerah rawa, sungai dan sawah.
 4. KERACUNAN TANAMAN
Penyebab :
   - Ternak memakan rumput-rumputan atau daun-daunan yang mengandung
     zat racun.
Tanda-tanda :
   - Mati mendadak, mulut berbusa, kebiruan pada selaput lendir,
     pengelupasan kulit/eksim atau terjadi pendarahan.
Pengobatan :
   - Cekoklah ternak dengan air kelapa muda.
Pencegahan :
- Tidak memberikan tanaman beracun atau menggembalakan ternak di
daerah yang banyak tumbuh tanaman yang mengandung racun.
Sumber :Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) LPTP Koya Barat, Irian Jaya

Metode Pemberian Obat Pada Ternak

Pemberian obat pada ternak dapat dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan tujuan dan jenis obat yang yang diberikan pada ternak.
Pembahasan saya kali ini mengenai pemberian obat dengan sistem Injection/suntik. Injection/penyuntikan adalah suatu metode/cara memasukkan obat-obatan pada tubuh ternak dengan tujuan untuk memberikan tindakan pengobatan/pencegahan dan vaksinasi agar lebih cepat mencapai sasaran yang diinginkan. Keuntungan pengobatan dengan sistem injection/suntik adalah obat langsung mencapai sasaran pada daerah yang mengalami sakit/sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan injection itu dilakukan, efisiensi penggunaan obat karena kemungkinan untuk terbuang sedikit sekali. Kekurangan sistem ini adalah, apabila dilakukan oleh tenaga yang tidak profesional/tidak memahami bagaimana teknik menyuntik yang baik dan sesuai dengan aturan ilmu kesehatan, alat suntik yang tidak steril dapat menyebabkan penularan penyakit tertentu dengan lebih cepat sehingga diperlukan alat suntik yang benar-benar steril sebelum melakukan penyuntikan. 
Metode Penyuntikan pada intinya sebagai berikut.
  1. Injektion Intra Musculer (Obat dimasukkan kedalam tubuh ternak melalui otot tubuh).
  2. Injection Intra Cutan ( Pemberian obat melalui penyuntikan didalam rongga kulit/Intra dermal)
  3. Injection Intra Vena ( Pemberian obat melalui pembuluh darah)
  4. Injection Sub Cutan ( Pemberian obat dibawah rongga kulit/sub cutan)
  5. Injection Intra Mamae (Pemberian obat melalui lubang puting susu)
  6. dan metode-metode lain sesuai dengan tujuan dan lokasi penyuntikan dengan penamaan..Didalam/bawah.....lokasi penyuntikan.