Rabu, 14 Juli 2010

PMK ( Penyakit Mulut Dan Kuku )

Manajemen Kesehatan Ternak dan hewan sangat penting dilakukan dalam usaha peternakan,Karena kesehatan ternak/hewan sangat berperan dalam menekan biaya produksi akibat pengobatan yang dilakukan untuk menyembuhkan penyeakit. Sehingga prinsip lebih baik mencegah dari pada mengobati itu paling tepat digunakan.

Penyakit mulut dan kuku terutama menyerang ternak besar bangsa Ruminansi. Penyakit ini cukup berbahasa bagi ternak dan termasuk penyembuhan terhadap penyakit ini membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh. Penyakit Mulut dan Kuku pertama kali ditemukan di Italia pada tahun 1514 dan secara berangsur-angsur menyerang beberapa Negara seperti Asia, Amerika Utara dan Selatan dan Afrika Selatan.
Nama Lain : Apthae Epizooticae, Foot and Mouth Disease (FMD)

Penyebab : Virus Jenis Pixorna.
Patogenesis :
Cara penularan penyakit mulut dan  kuku adalah melalui udara secara Aerosol /melalui udara. Sehingga dapat menyerang sapi/Ruminansia pada saluran pernapasan dan menular melalui kontak langsung dengan hewan penderita melalui ekskresi dan sekresi dari hewan yang menderita PMK.

Penyakit ini dapat di bagi menjadi 3 (tiga) macam :
  1. Bentuk dermostomatitis yang tenang (Benigna)
  2. Bentuk Intermediate Toxic dengan penyakit yang lebih berat.
  3. Bentuk Ganas /malignant dengan perubahan pada otot jantung dan skelet.
Gejala Klinis :
  1. Gejala yang ditimbulkan bervariasi tergantung pada kondisi dan factor virulensi dari penyakit mulut dan kuku
  2. Suhu tubuh meningkat dan tanpak jelas pada sapi berumur masih remaja. Kenaikan temperatur tubuh ini akibat fase viremia dari virus  picorna dan biasanya suhu tubuh akan turun setelah terbentuknya lepuh-lepuh pada kuku dan mulut, bila lepuh sudah timbul pada mulut akan menyebabkan saliva/liur sampai berbusa disekitar bibir.
  3. Lepuh juga bisa ditemukan pada ambing yang menyebabkan produksi susu turun dan bisa menyebabkan keguguran.
  4. Apabila lepuh sudah mencapai tracak akan menyebakan rasa sakit/nyeri dan menyebabkan ternak menjadi malas untuk bangun/bergerak.
  5. Proses penyembuhan lesi yang tidak mengalami komplikasi akan berlangsung antara 1 - 2 minggu, namun apabila ada infeksi skunder maka proses penyembuhan akan menjadi sulit/skunder.
Diagnosis :

Diagnosis dari penyakit mulut dan kuku berdasarkan pada gejala klinis yang ditimbulkan, Selain itu dilakukan koleksi sampel pada hewan yang menderita untuk diperiksa di laboratorium. Sampel isolasi dapat diambil melalui cairan lepuh, keropeng bekas lepuh, dan sampel darah.

Diagnosa Banding : Vesicular Stomatis, Exanthema Vesicular pada babi, Swine vesicular disease (SVD), Penyakit sampar pada sapi, Bovine Viral Diarhea Virus - Mucosal Disease (BVDV - MD), Jembrana, Penyakit Virus Contagious Ecythyma dan Orf pada kambing dan domba.

Pengendalian : Vaksinasi secara teratur.