Sabtu, 10 Juli 2010

Penyakit Radang Paru-paru (Pneumonia) pada Ternak Besar

zoel.11/7/2010. Agen Penyebab Penyakit  pada ternak besar terdiri dari berbagai macam  seperti bakteri, virus, protozoa dan lain-lain. Salah satu jenis penyakit yang cukup berbahaya pada ternak besar (sapi) yang berdanpak ekonomi cukup tinggi adalah penyakit radang paru-paru atau Pneumonia.

Radang paru-paru merupakan radang parenkim yang berlangsung secara acut maupun cronis yang ditandai dengan batuk, suara pernapasan abnormal pada waktu auscultasi, dyspnoe dan kenaikan suhu tubuh. Radang ini bisa disebabkan oleh berbagai penyebab etiologi. Radang yang disebabkan oleh bakteri menyebabkan terjadinya toksemia. Secara Pathologik banyak ditemukan bersama-sama dengan radang bronchus sampai terjadi bronchopneumonia pada hewan.

PNEUMONIA

Penyebab Penyakit/Etiologi : 
Pengelolaan peternakan dan lingkungan ternak banyak berpenagaruh terhadap timbulnya penyakit radang paru-paru pada ternak besar seperti sapi.  Ternak besar yang dipelihara didalam kandang secara terus menerus apalagi dalam kandang yang kurang memenuhi persyaratan seperti berdebu dan ventilasi jelek, overcrcrowding, anak ternak yang tidak cukup memperoleh susu Colestrum, lingkungan yang dingin merupakakan beberapa faktor yang berpengaruh timbulnya penyakit radang paru-paru. Sedangkan Pneumonia yang disebabkan oleh Virus bersifat acut.
Pada struktur paru-paru ternak yang mati yang disebabkan oleh pneumonia sering di jumpai adanya bakteri Corynobacterium pyogenes, hemoltic, staphylococci dan Pseudomonas aeruginosa.

Gejala Klinis
  • Pada awal penyakit terdapat gejala hiperemi pulmonum, di ikuti dyspnoe
  • Frekuensi napas 40 -80 kali/menit
  • Type Napas : bersifat abnormal, pernapasan dangkal sampai dalam, batuk.
  • Setelah beberapa hari berlangsung muncul ingus dari hidung.
  • Demam suhu tubuh mencapai 42 derajat celsius. Kenaikan suhu tubuh ini seiring dengan reaksi tubuh dalam memobilisasi sel-sel darah putih dan berlangsungnya seperti Antigen Antibodi.
  • Bau Abnormal
  • Terdengar suara bronchial (Rhonci basah) yang seharusnya suara vesicular disebabkan elveoli terisi cairan radang.
  • Suara Resonansi yang dihasilkan bervariasi mualai dari agak pekak pada daerah yang mengalami hiperemi sampai pekak total pada daerah yang mengalami hepatisasi.
  • Pada sapi perah terjadi penurunan produksi susu sampai berhenti berproduksi susu.
  • Lesu, malas berbaring, gelisah, kehilangan nafsu makan dan minum, depresi, terkadang pernapasan dilakukan dengan mulut
  • Konstivasi
  • Oligouria.
Pemeriksaan Patologis
  1. Pada pemeriksaan secara Pathologic Makroskopic pada paru-paru terdapat perubahan warna dari kemerahan sampai abu-abu dan kuning, konsistensi paru-paru berubah menjadi seperti hati yang elastis bahkan mengalami kerapuhan.
  2. Pada Pengirisan paru-paru ditemukan adanya eksudat mulai dari serous sampai mukopurulen.
  3. Jaringan parenkhima mengalami kongesit dan hepatisasi.
  4. Pada uji apung paru-paru akan melayang atau tenggelam
  5. Ditemukan Inklusi bodi pada pneumonia yang disebabkan oleh virus.
Therapi/Pengobatan
  1. Melakukan pengawasan ketat pada ternak yang masih sehat
  2. Ternak yang menderita penyakit ditempatkan pada kandang yang ventilasinya bagus dan hangat.
  3. Pemberian antibiotika dan sulfonamid selama 3 hari berturut-turut
  4. Pemberian Ca Borouglonat dan vitamin C.
  5. Penanganan Dehidrasi sangat berguna untuk pengobatan Radang paru-paru (Pneumonia).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peternakan Tinggalkan Jejak